Menyatu dalam Yoga

Dalam ruangan luas yang dibiarkan kosong tanpa perabotan itu, sekelompok wanita bergerak meliukkan tubuhnya, perlahan, lembut, namun bertenaga. Seorang wanita muda tampak menikmati keadaannya ‘berdiri’ dengan posisi terbalik di atas selembar matras. Kepalanya mantap menyangga beban tubuhnya dan membiarkan sepasang kakinya beristirahat di atas.

Dia Shahnaz Haque, bungsu dari keluarga artis Haque bersaudara. Lima kali dalam seminggu, Shahnaz rajin mengikuti kelas yoga di salah satu pusat kebugaran di Jakarta ini. Ia sebenarnya tak pernah tertarik menjajal yoga. Gerakan yoga yang lamban tampak membosankan baginya, “Kayaknya bikin ngantuk,” ujarnya tertawa renyah.

Perkenalannya dengan yoga didorong oleh rasa penasaran. Dua tahun silam, seorang temannya berujar soal kelas yoga, “Yoga itu capek sekali!” Mendengar itu, ia malah penasaran dan coba-coba mengikutinya. Semakin lama menekuni yoga, ia pun dibuat mengerti filosofi olah tubuh India Kuno ini. Seperti definisinya, yoga berasal dari bahasa Sanskerta ‘yuj’ yang artinya menyatukan. Secara sederhana adalah menyatukan tubuh, pikiran dan jiwa, karenanya setiap gerakan harus melibatkan pikiran dan pernapasan sebagai kesatuan. Menurut Shahnaz, itulah perbedaan yoga dengan jenis olah raga lain. “Kalau nafasnya hilang maka gerakannya gak dapat, begitu pun kalau pikirannya kemana-mana pasti jatuh,” ujarnya. Baca lebih lanjut