It Just Feels Like a Broken Hearted

Patah hati itu bisa karena dua hal, diputusin atau mutusin. Yang paling berat kadar kesakitannya pasti yang diputusin. Saya belum pernah merasakan yang jenis ini. Jadi kalau ada yang bilang patah hati itu sakitnya luar biasa, terus terang saya kurang paham. Bukan karena saya ngga pernah patah hati tapi karena saya belum pernah diputusin. Ini lantaran sifat saya yang impulsif dan lumayan emosional sehingga setiap kali berkonflik dengan pasangan selalu saya yang minta putus.

Tapi jangan salah, urusan putus-memutus juga bikin sakit, lho. Sakit banget malah! Saya pernah mengalami syndrome itu. Sedih dan melow berkepanjangan. Itu terjadi waktu saya mutusin cinta pertama saya. Alasannya karena saya ngga ingin menyakiti hatinya untuk kesekian kalinya.

*Ceile, masa sih? Baca lebih lanjut

Mr.Right or Prince Charming?

Tulisan ini bukan lantaran ketularan euforia pemberitaan pernikahan Anang-Ashanti loh, ataupun gara-gara sering denger lagu “Jodohku” punya mereka yang wara-wiri di televisi:)

Ini gara-gara terinspirasi dari obrolanku via whatsapp semalam suntuk bersama para sahabat. Kalau kami sudah ngumpul, selain tukar kabar soal pekerjaan, kesibukan dan gosip, ujung-ujungnya pasti nyangkut ke soal asmara dan jodoh hahaha…
Pasalnya, dari lima anggota “arisan” baru seorang yang menikah. Lainnya, ehm… masih sendiri:)

Semalam, sekitar enam jam kami ber-whatsapp ria. Isi obrolannya macam-macam, mulai dari agenda shopping, info sale dan diskon, pekerjaan, gosip artis termasuk jodoh. Urusan asmara dan jodoh ini biasanya memang jadi bahasan penutup, sekaligus jadi bahan rumpian yang paling makan waktu. Baca lebih lanjut

Kejutan “Sebatang Sam Soe”

Minggu pagi, 18 Desember 2011, aku terbangun dan mendapati “sebatang sam soe” di samping tempat tidur. Kuhisap aromanya, kuresapi rasanya hmm… ini benar asli sam soe! Ya, umurku saat ini tepat 34 tahun alias sam soe! Tahu dong, merek rokok terkenal Dji Sam Soe alias 234. Konon katanya, angka itu mengandung filosofi kesuksesan yang dipercayai oleh sang pemilik. Jika dijumlahkan, hasilnya 9 yang dipercaya sebagai angka hoki.

Hari itu, aku betul-betul menghayati rasanya menjadi 34 tahun. Seperti ada yang mengetuk-ngetuk kepalaku dan berkata, “Hey, wake up girl! You are not as young as you felt!” *wooopsss* Yah, begitulah aku kerap lupa dengan umur dan berasa muda aja gitu 😉 Walhasil, di ulang tahunku yang ke-34 ini aku mulai memasukkan pernikahan dalam daftar prioritasku. Dan ngga tanggung-tanggung, langsung melesat ke posisi puncak! *Siuuuuutttt*

Rupanya angka sam soe alias 34 sukses membuatku tersadar 😀

“Sebatang sam soe” di ulang tahunku ini memang mengejutkan. Tidak saja soal besaran angkanya, tapi juga kejadian berikutnya yang sukses membuatku emosi berat!

***

Pukul 08.15 WIB. Dering telepon membuatku tergopoh-gopoh meninggalkan panci penggorengan berisi telur dadar setengah matang yang sedang kumasak. Rupanya kakakku. Ia bilang ada seorang karyawanku yang membuat ulah. Tanpa mau menjelaskan secara rinci, aku disuruh datang cepat-cepat kesana. Kaget pasti, tapi aku relatif tenang mendengar berita itu. Sebab kemungkinan terburuknya, menurutku, karyawan tersebut minta berhenti. Jika itu benar, aku pasrah saja. Lillahi Ta’ala. Aku percaya Allah akan memberi jalan keluar untuk persoalanku, seperti yang sudah-sudah. Baca lebih lanjut